Minggu, 12 Mei 2013

Alasan Rasulullah Melarang Meniup Makanan/Minuman Yang Masih Panas

Alasan Rasulullah Melarang Meniup Makanan/Minuman Yang Masih Panas

Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Isra`il dari Abdul Karim Al Jazari dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu "alaihi wasallam melarang meniup makanan dan minuman. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Nu"aim dari Ikrimah secara mursal, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sabiq mensanadkannya dari Ibnu Abbas. (HR Ahmad " 3194)

*meniup makanan atau minuman panas dalam kajian sains
Meniup-niup makanan dan minuman yang panas biasa dilakukan dengan tujuan agar makanan dan makanan itu cepat sejuk, dan hal ini dilarang oleh Nabi. Hendaknya makanan atau minuman tersebut didiamkan saja atau didinginkan dengan metode lainnya selain dengan meniup langsung dengan mulut, misalnya dengan menggunakan kipas angin.

Dan dibawah ini adalah kajian saintifik tentang larangan meniup makanan dan minuman.Sesiapa yang sudah tahu anggaplah ia sebagai kaji ulang..

Jika kita meniup makanan dan minuman, maka kita akan mengeluarkan gas CO 2 dari dalam mulut kita. mengikut reaksi kimia, apabila wap air bertindak balas dengan karbon dioksida akan membentuk asam karbonat (carbonic acid). H 2 O + CO 2 => H 2 CO 3 Perlu kita tahu bahawa di dalam darah kita semua terdapat H 2 CO 3 yang berguna untuk menetapkan pH (tahap keasaman) di dalam darah.

Darah adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H 2 CO 3 dan dengan asas konjugasinya berupa HCO 3 - sehingga darah mempunyai pH sebanyak 7,35 - 7,45 dengan reaksi berikutnya: CO 2 + H 2 0 < = H 2 CO 3 => HCO 3 - + H + Tubuh menggunakan penampan pH (buffer) dalam darah, sebagai pelindung terhadap perubahan yang berlaku secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme kawalan pH tersebut, boleh menyebabkan salah satu daripada 2 kelainan utama dalam keseimbangan kira-kira prinsip asam darah darah kita , iaitu asidosis atau alkalosis .

Asidosis adalah suatu keadaan di mana darah terlalu banyak mengandungi asam (atau terlalu sedikit mengandung asam asal) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. sedangkan alkalosis adalah suatu keadaan di mana darah terlalu banyak mengandungi asam asal (atau terlalu sedikit mengandungi asam) dan kadang menyebabkan peningkatan pH darah.

Kembali semula pada permasalahan awal, di mana makanan yang kita tiup, karbon dioksida dari mulut kita akan menyatu dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga menyebabkan suatu keadaan di mana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenali dengan istilah asidosis.

Seiring dengan penurunan pH darah, pernafasan akan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha badan untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengstabilkan keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kencing.

Tetapi kedua-dua mekanisme ini tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis yang parah. Seiring dengan penurunan asidosis, pesakit mulai merasakan keletihan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila masalah pada asidosis semakin memburuk, tekanan darah bisa menurun, menyebabkan kejutan pada tubuh, koma dan bahkan kematian.

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo